Powered By Blogger

Selasa, 12 April 2011

jangan kebablasan dengan cinta

dunia hati terlalu luas untuk di baca dan di pastikan. selalu berubah dan berbolak-balik keadaannya. menjaganya dalam suatu kondisi tentu bukan perkara yang mudah untuk dilakukan. ada perasaan-perasaan tertentu yang lebih halus dari sutra, ada desir-desiran yang lebih lembut dari angin. dalam kondisi tertentu hati mudah terguncang oleh sihir-sihir kata-kata atau kalimat indah yang dilantunkan oleh seorang operator
''sesungguhnya diantara untaian kata yang indah itu ada yang seperti sihir.'' (Riwayat AlBukhari)                 
sesungguhnya cinta yang menyejukkan dalam hatikarena sihir kata dan kekaguman pada penguntainya bukan seluruhnya tercela. karena ia muncul begitu saja dalam hati tanpa dipaksa-paksa da di buat-buat. sebagaimana hati yang tertawan dan mata yang tak berhenti berkejap karena melihat pesona pantai yang asri dan hutan gunung yang hijau mennyejukkan. alami tanpa beban. begitu pula cinta akan  secara alami menyeruak pada orang yang shalih. mereka yang taat kapada ALLAH.

TOKOH AGAMA
 cinta pada seseorang yang shalih adalah sesuatu yang baik. karena pada diri orang tersebut ada karakter yang dicintai oleh Allah. ya, kecintaan pada seorang shalih bukanlah sekedar nafsu belaka. namun ia dilatarbelakangi oleh kecintaan kepada Allah, bukan yang lain. inilah manisnya iman yang disebutkan oleh Rasulullah dalam sebuah Haditsnya.
''ada tiga perkara, jika perkara-perkara ituterdapat dalam diri seseorang maka dia akan mendapatkan manisnya iman. tiga perkara itu adalah mencintai Allah dan Rasul-NYA melebihi yang selain keduannya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah dan tidak menyukai untuk kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan Allah darinya sebagaimana dirinya tidak menyukai bila di jobloskan ke dalam neraka.'' (Riwayat Al Bukhari)
''barang siapa yang cinta dan benci karana ALLAH, berteman dan memusuhi karena ALLAH, maka akan teraih pertolongan ALLAH. seorang hamba tidak akan bisa merasakan kenikmatan iman walaupun banyak melakukan sholat dan puasa sampai ia bisa melakukan hal tersebut (yang disebut diatas). sebenarnya kebanyakan persahabatan manusia itu hanya dilandaskan oleh kepentingan dunia. dan persahabatan yang demikian itu tidaklah bermanfaat bagi mereka.'' (Riwayat Ibnul Mubarak, Ibnu Abi Syaiba)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar